Timnas Indonesia memulai laga dengan formasi 4-3-3 di bawah arahan Kluivert, namun cepat kehilangan kendali.
Australia unggul cepat melalui penalti Martin Boyle (menit 18), disusul gol Nishan Velupillay (menit 20) dan Jackson Irvine (menit 34), menutup babak pertama dengan skor 3-0.
- Kota Bandung Kehilangan 800 Ribu Wisman Akibat Bandara Husein Ditutup
- Syukuran Aqiqah Tetangga, Ratusan Warga di Pasirlangu Garut Alami Keracunan Massal
- Bupati Bandung Kang DS Gelar Retreat Ala Prabowo untuk Para Kepala OPD hingga Camat
- Belasan Pengurus Kadin Kota/Kab se-Jabar Geruduk Kadin Indonesia, Hasilnya Kesepakatan Muprov Kadin Jabar VIII Awal Oktober
- Bandung Bidik MICE, Farhan: Saatnya Pariwisata Punya Identitas Jelas
Babak kedua tak banyak berubah; Lewis Miller (menit 61) dan Irvine lagi (menit 89) memperlebar keunggulan, sementara gol hiburan Indonesia dicetak Ole Romeny pada menit 77. Pertahanan Indonesia yang rapuh dan serangan yang tak efektif menjadi sorotan utama.
Shin Tae-yong, yang dikenal dengan pendekatan taktik bertahan disiplin dan serangan balik cepat, mungkin menyaksikan kelemahan yang sama sekali berbeda dari filosofinya. Formasi menyerang Kluivert gagal dijalankan, dan lini belakang tampak kewalahan menghadapi intensitas Australia.